SANG ANGIN
Aku mulai percaya
Bahwa sang angin,
akan menopangku
Menuntunku melintasi angkasa
Dengan mata terpejam,
terbayang ku melayang
Namun sang angin menghilang,
secepat ia datang
HARUSKAH AKU LARI?
(Mei Anjar Kumalasari)
Kutelusuri jalanan
sepi
Pandangan kosong
langkah tak pasti
Darah mengucur di
pergelangan tangan
Tak seperih sakit
hati yang kupendam
Kupandangi langit
kelabu
Seolah tahu
perasaanku
Wahai angin
hembuskan aku dengan semilirmu
Wahai awan sapulah
aku dengan tangisanmu
Wahai api
lenyapkan aku dari dunia fana ini
Hati kecilku
bertanya-tanya
Haruskah
aku lari?
Menanggalkan ragaku yang
tak berarti?
Karena aku tak
sanggup lagi
KU BENCI DENGAN CINTAKU
(Mei Anjar Kumalasari)
Masih teringat
dibenakku, kau ikrarkan janji
Kau kan jadi
perisaiku
Kau kan jadi
malaikatku
Kau kan slalu ada
untukku
Tapi apa?
Semua itu palsu
Kau karamkan
dermagaku
Kau hancurkan
harapanku
Kau torehkan luka
di hatiku
Yang kau
tinggalkan hanya bayangan semu
Ku benci dengan cintaku
Yang selalu ada
untukmu
KAU, AKU, KITA
(Mei Anjar Kumalasari)
Aku melihatmu
Setelah sekian lama tak bertemu
Kau masih sama seperti
dulu
Menatapku dengan caramu
Kau masih sama seperti
dulu
Menyapaku dengan senyuman
bisu
Kau masih sama seperti
dulu
Hanya kilasan dalam
mimpiku
Kau masih sama seperti
dulu
Selalu jauh dari
jangkauanku
Aku masih sama seperti
dulu
Selalu mencari
keberadaanmu
Aku masih sama seperti
dulu
Selalu mengagumi dirimu
Aku masih sama seperti
dulu
Menatapmu dan tersenyum
bisu
Aku masih sama seperti
dulu
Selalu berusaha
melupakanmu
Kita masih sama seperti
dulu
Saling tatap dan tersenyum
bisu
Kita masih sama seperti
dulu
Tak akan pernah bisa
bersatu
AWAL LEMBAR BARU
(Mei Anjar Kumalasari)
Aku tersesat,
dalam kegelapan yang
begitu dalam
Aku tenggelam,
dalam jurang tak berdasar
Aku buta,
semua hal di sekitarku
terasa hampa
Aku putus asa,
semua usaha terasa sia-sia
Aku terpuruk dalam
kesendirian
Sedih, kecewa, takut, putus
asa
Aku sadar, semua itu bisa
membuatku gila
Kutemukan cahaya
Kuikuti darimana ia berasal
Perlahan, kubuka mata
buka telinga
Kurenungi semua
Mimpi, harapan, cita-cita,
kenyataan, masa depan
Kucoba mengikhlaskan
semua kepada-Nya
Aku buka lembaran baru,
dalam perjalanan
kehidupanku
Aku sadari, banyak orang
menyayangiku
Banyak hal di depan mata
menunggu
Aku masih memiliki banyak
kesempatan,
Menemukan jati diriku
Menemukan kehidupanku
Menemukan kebahagiaanku
Menemukan matahariku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar